BENTUK - BENTUK PERULANGAN
Dalam hampir setiap program yang kompleks mutlak memerlukan suatu perulangan dan percabangan. Tujuan perulangan disini adalah untuk mengulang statement atau blok statement berulang kali sesuai sejumlah yang ditentukan pemakai. Dalam materi ini akan memberikan gambaran konsep dasar dari pengertian diatas.
1. Perulangan FOR
Perulangan dengan statemen FOR digunakan untuk mengulang statemen atau suatu blok statemen berulang kali. Perulangan dengan statemen FOR dapat berupa perunlangan positif dan perulangan negatif.
Perulangan FOR positif
Contoh :
Perulangan positif untuk satu statement :
USES CRT;
VAR
i : INTEGER;
BEGIN
FOR i := 1 TO 5 DO WRITELN(i);
END.
Output :
1 2 3 4 5
Perulangan FOR negatif
Perulangan negatif adalah perulangan dengan menghitung (counter) dari besar ke kecil. Statement yang digunakan adalah FOR-DOWNTO-DO
Contoh :
USES CRT;
VAR
i : INTEGER ;
BEGIN
FOR i := 10 DOWNTO 1 DO WRITE(i:3);
END.
Output :
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Perulangan FOR tersarang
Perulangan FOR tersarang adalah perulangan FOR yang berada pada perulangan yang lainnya. Perulangan yang lebih dalam akan diproses terlebih dahulu sampai habis, kemudian perulangan yang lebih luar baru akan bertambah, mengerjakan perulangan yang lebih dalam lagi mulai dari nilai awalnya dan seterusnya.
Contoh :
VAR
a,b : INTEGER;
BEGIN
FOR a := 1 TO 3 DO
BEGIN
FOR b := 1 TO 2 DO WRITE(a :4,b:2);
WRITELN;
END;
END.
Output :
1 1 1 2
2 1 2 2
3 1 3 2
2. Perulangan WHILE-DO
Penyeleksian kondisi digunakan untuk agar program dapat menyeleksi kondisi, sehingga program dapat menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari kondisi yang diseleksi tersebut. Perulangan WHILE-DO tidak dilakukan jika kondisi tidak terpenuhi.
Perulangan WHILE-DO
Contoh :
USES CRT;
VAR i : INTEGER;
BEGIN
i := 0;
WHILE i <>
BEGIN
WRITE(i:3);
INC(i); { sama dengan i:=i+1 }
END;
END.
Output :
0 1 2 3 4
Perulangan WHILE-DO tersarang
Perulangan WHILE-DO tersarang (nested WHILE-DO) merupakan perulangan WHILE-DO yang satu di dalam perulangan WHILE-DO yang lainnya.
Contoh :
USES CRT;
VAR
a, b : INTEGER;
BEGIN
CLRSCR;
a:=1;
b:=1;
WHILE a < 4 DO { loop selama a masih lebih kecil dari 4 } BEGIN a := a+1; WHILE b < 3 DO { loop selama b masih lebih kecil dari 3 } BEGIN WRITE(a:3,b:2); b:=b+1; END; END; READLN; END.
3. Perulangan REPEAT-UNTIL.
REPEAT-UNTIL digunakan untuk mengulang statement-statemen atau blok statement sampai (UNTIL) kondisi yang diseleksi di UNTIL tidak terpenuhi. Sintak dari statement ini adalah :
Perulangan REPEAT-UNTIL.
Contoh
VAR
i : INTEGER;
BEGIN
i:=0;
REPEAT
i:= i+1;
WRITELN(i);
UNTIL i=5;
END.
Output:
1
2
3
4
5
REPEAT-UNTIL tersarang
REPEAT-UNTIL tersarang adalah suatu perulangan REPEAT-UNTIL yang satu berada didalam perulangan REPEAT-UNTIL yang lainnya.
Contoh :
VAR
a,b,c : REAL;
BEGIN
WRITELN('========================================');
WRITELN(' sisi A sisi B Sisi C ');
WRITELN(' =======================================');
a:= 1;
REPEAT { perulangan luar }
b := 0;
REPEAT { perulangan dalam }
c:=SQRT(a*a+b*b);
WRITELN(a:6:2, b:9:2, c:9:2);
b:=b+5;
UNTIL b>25; { berhenti jika b lebih besar dari 5 untuk
perulangan dalam }
a:=a+1;
UNTIL a>3; { berhenti jika a lebih besar dari 3 untuk
perulangan luar }
WRITELN(' =======================================');
END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar